Super Asleb I : The Rise Of Worrying SMS
Saya ini bener2 spontanitas, kreatip, bijaksana, tidak sombong, bergotong-royong, tenggang rasa, setia kawan, dan sikap-sikap lainnya yg tercantum dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Tapi yg jadi pokok pembahasan kali ini adalah saya ini suka bersikap dan suka terhadap hal-hal yg spontanitas, yg membuat serasa adrenaline saya meningkat. Misalnya pas lg di moll melihat T-shirt keren dan langsung dibeli, melihat ada pengemis yg buta, pincang, tua pokoknya emang pantes ngemis dah, langsung merasa kasian dan menepuk-nepuk pundaknya (lhoo??) maksudnya langsung ngasih duit, ataw jg pas ada gadis cantik yg lewat, lalu saya langsung bertereak-tereak kegirangan karna saking ngebetnya dan langsung “menembaknya’’…ya enggak lah emangnya saya seteres..
Mengenai perihal spontanitas ini mengingatkan saya pd sebuah artikel di www.jonru.net yang secara singkat sebagai berikut :
…RAHASIA TERBESAR DI DUNIA PENULISAN. Saya pun memberi nama khusus untuknya, dengan tujuan agar mudah diingat: “Otak Kanan Dulu Baru Otak Kiri”.
Kiat Menulis Bebas = Kembali ke Fitrah Manusia
Saya yakin Anda semua sudah paham, bahwa otak manusia memiliki dua belahan, yakni otak kanan dan otak kiri.
• Otak kanan = menyukai spontanitas, penuh kebebasan, tanpa aturan.
• Otak kiri = sistematis, runut, penuh pertimbangan.
Secara naluriah, sebenarnya setiap manusia sudah “diprogram” oleh Tuhan untuk menggunakan otak kanan dulu baru otak kiri, DALAM HAL APAPUN. Sebagai contoh:
1. Seorang perempuan jalan-jalan di sebuah mal. Dia melihat sebuah baju bagus yang dijual dengan diskon 50%. Maka PIKIRAN SPONTAN si perempuan ini akan berkata, “Wah, harus beli nih!”
2. Seorang pemuda secara tak sengaja melihat perempuan seksi lewat di depan matanya. Maka secara spontan dia akan berkata di dalam hati, “Wah, cantiknya! Andai dia jadi milikku.”
3. Seseorang yang disenggol oleh orang asing secara tak sengaja, maka secara spontan emosinya akan naik dan timbul NIAT SPONTAN untuk marah atau membalas tindakan tersebut.
Hal-hal seperti contoh di atas adalah REAKSI SPONTAN manusia ketika menghadapi situasi tertentu. Dan reaksi spontan ini adalah hasil pekerjaan OTAK KANAN.
Setelah reaksi spontan itu muncul, biasanya kita tidak langsung bertindak. Misalnya pada contoh nomor 1. Setelah si perempuan secara spontan berkata “harus beli”, maka dia kemudian berpikir. “Jadi beli enggak, ya?” Pikirannya pun penuh oleh berbagai macam pertimbangan. Hingga akhirnya dia MUNGKIN tak jadi beli.
Aktivitas “penuh pertimbangan, banyak mikir” dan seterusnya ini merupakan hasil kerja dari OTAK KIRI.
Secara hukum alam, kita para manusia ini memang terbiasa mengerjakan apapun dengan otak kanan dulu baru otak kiri. Spontan dulu baru mikir-mikir. Ini adalah hukum alam, sangat sesuai dengan fitrah manusia…
Jadi sepertinya saya ini otak kanannya lebih dominant dibanding yg kiri. Kenapa jadi panjang gini ceritanya. Yawdah balikk ke laptop..
Seperti halnya kejadian beberapa hari yg lalu, pada hari minggu kemarin saya dikejutkan oleh 4 pesan singkat yg udah ngantri ngebet pengen dibaca oleh saya. SMS pertama dan kedua datang pada jam 14:13 di hari minggu ceria itu, dan disusul oleh SMS berikutnya pada jam 18:30 dan 19:49 waktu Indonesia bagian barat (busyet dah udah kayak kronologis tindak kejahatan..) dan baru saya baca menjelang tidur (kesian amat yg se me es) sebenernya sih baru saya baca pada pukul 21:00 kurang 5 menit, itu pun karena saya kepingin pesbukan & twitteran, kalo kagak mah tu sms baru kebaca tengah malem pas mo tidur (Hehe)
2 pesan singkat yg pertama berisikan pemberitahuan mengenai adanya lowongan menjadi AsLab (dibaca AsLeb, Asisten Laboratorium bukan Asisten Lebay bukan pula Asisten epiLebsi) di Laboratorium Akuntansi Menengah Universitas Gunadarma, berikut syarat-syaratnya dan tanggal deadline penyerahan berkas dan tanggal ujian. Sementara pesan singkat lainnya menanyakan apakah sms yg dikirim td sukses sampai dengan selamat di Inbox saya ataw apakah malah nyasar ke Inbox di SCTV.. (nah lho??) dan SMS terakhir menanyakan apakah saya tertarik dan berminat untuk mendaftar ke Take Me Out (owhh ngaco lg) yg saya maksud mendaftar jd Asleb.
Kesian amat temen saya yg satu ini, udah berbaik-hati memberitahukan ada lowongan malah gak di gubris, kalo dia berhati jahat dan bergigi kawat (??) pasti dia tak akan me-sms saya, karna itung-itung ngurangin saingan... (kita sebut saja temen saya yg satu ini itu : Si Rizki)
Nah disaat itu hati saya gelisah (geli-geli basah) dan dilanda gejolak bathin yg Dahsyat serta pikiran saya menerawang jauh diawang-awang (lebayyy) dan pada akhirnya saya me-reply (membalas, bukan mengulang) pesan singkat meresahkan tersebut, dan menyatakan saya berminat tapi dengan alasan belum mempersiapkan satu pun dari berkas-berkas yg dibutuhkan, padahal berkas harus diserahkan besoknya. Akhirnya setelah melalui perundingan tingkat tinggi yg a lot, Si Rizky setuju untuk mengirimkan format Surat Lamaran (lamaran kerja bukan Lamaran Kawin) dan CV via email.
….to be Continued…
Nah apakah Sang Jagoan kita ini akan sukses mendaftar jadi Asleb… Lalu rintangan, halangan dan cobaan apa saja yg akan menghadangnya untuk jadi Super Asleb (pake super asleb segale, emangnye SuperHero???)
Nantikan di Super Asleb Season 2 (udah kayak sinetron aja…)
Mengenai perihal spontanitas ini mengingatkan saya pd sebuah artikel di www.jonru.net yang secara singkat sebagai berikut :
…RAHASIA TERBESAR DI DUNIA PENULISAN. Saya pun memberi nama khusus untuknya, dengan tujuan agar mudah diingat: “Otak Kanan Dulu Baru Otak Kiri”.
Kiat Menulis Bebas = Kembali ke Fitrah Manusia
Saya yakin Anda semua sudah paham, bahwa otak manusia memiliki dua belahan, yakni otak kanan dan otak kiri.
• Otak kanan = menyukai spontanitas, penuh kebebasan, tanpa aturan.
• Otak kiri = sistematis, runut, penuh pertimbangan.
Secara naluriah, sebenarnya setiap manusia sudah “diprogram” oleh Tuhan untuk menggunakan otak kanan dulu baru otak kiri, DALAM HAL APAPUN. Sebagai contoh:
1. Seorang perempuan jalan-jalan di sebuah mal. Dia melihat sebuah baju bagus yang dijual dengan diskon 50%. Maka PIKIRAN SPONTAN si perempuan ini akan berkata, “Wah, harus beli nih!”
2. Seorang pemuda secara tak sengaja melihat perempuan seksi lewat di depan matanya. Maka secara spontan dia akan berkata di dalam hati, “Wah, cantiknya! Andai dia jadi milikku.”
3. Seseorang yang disenggol oleh orang asing secara tak sengaja, maka secara spontan emosinya akan naik dan timbul NIAT SPONTAN untuk marah atau membalas tindakan tersebut.
Hal-hal seperti contoh di atas adalah REAKSI SPONTAN manusia ketika menghadapi situasi tertentu. Dan reaksi spontan ini adalah hasil pekerjaan OTAK KANAN.
Setelah reaksi spontan itu muncul, biasanya kita tidak langsung bertindak. Misalnya pada contoh nomor 1. Setelah si perempuan secara spontan berkata “harus beli”, maka dia kemudian berpikir. “Jadi beli enggak, ya?” Pikirannya pun penuh oleh berbagai macam pertimbangan. Hingga akhirnya dia MUNGKIN tak jadi beli.
Aktivitas “penuh pertimbangan, banyak mikir” dan seterusnya ini merupakan hasil kerja dari OTAK KIRI.
Secara hukum alam, kita para manusia ini memang terbiasa mengerjakan apapun dengan otak kanan dulu baru otak kiri. Spontan dulu baru mikir-mikir. Ini adalah hukum alam, sangat sesuai dengan fitrah manusia…
Jadi sepertinya saya ini otak kanannya lebih dominant dibanding yg kiri. Kenapa jadi panjang gini ceritanya. Yawdah balikk ke laptop..
Seperti halnya kejadian beberapa hari yg lalu, pada hari minggu kemarin saya dikejutkan oleh 4 pesan singkat yg udah ngantri ngebet pengen dibaca oleh saya. SMS pertama dan kedua datang pada jam 14:13 di hari minggu ceria itu, dan disusul oleh SMS berikutnya pada jam 18:30 dan 19:49 waktu Indonesia bagian barat (busyet dah udah kayak kronologis tindak kejahatan..) dan baru saya baca menjelang tidur (kesian amat yg se me es) sebenernya sih baru saya baca pada pukul 21:00 kurang 5 menit, itu pun karena saya kepingin pesbukan & twitteran, kalo kagak mah tu sms baru kebaca tengah malem pas mo tidur (Hehe)
2 pesan singkat yg pertama berisikan pemberitahuan mengenai adanya lowongan menjadi AsLab (dibaca AsLeb, Asisten Laboratorium bukan Asisten Lebay bukan pula Asisten epiLebsi) di Laboratorium Akuntansi Menengah Universitas Gunadarma, berikut syarat-syaratnya dan tanggal deadline penyerahan berkas dan tanggal ujian. Sementara pesan singkat lainnya menanyakan apakah sms yg dikirim td sukses sampai dengan selamat di Inbox saya ataw apakah malah nyasar ke Inbox di SCTV.. (nah lho??) dan SMS terakhir menanyakan apakah saya tertarik dan berminat untuk mendaftar ke Take Me Out (owhh ngaco lg) yg saya maksud mendaftar jd Asleb.
Kesian amat temen saya yg satu ini, udah berbaik-hati memberitahukan ada lowongan malah gak di gubris, kalo dia berhati jahat dan bergigi kawat (??) pasti dia tak akan me-sms saya, karna itung-itung ngurangin saingan... (kita sebut saja temen saya yg satu ini itu : Si Rizki)
Nah disaat itu hati saya gelisah (geli-geli basah) dan dilanda gejolak bathin yg Dahsyat serta pikiran saya menerawang jauh diawang-awang (lebayyy) dan pada akhirnya saya me-reply (membalas, bukan mengulang) pesan singkat meresahkan tersebut, dan menyatakan saya berminat tapi dengan alasan belum mempersiapkan satu pun dari berkas-berkas yg dibutuhkan, padahal berkas harus diserahkan besoknya. Akhirnya setelah melalui perundingan tingkat tinggi yg a lot, Si Rizky setuju untuk mengirimkan format Surat Lamaran (lamaran kerja bukan Lamaran Kawin) dan CV via email.
….to be Continued…
Nah apakah Sang Jagoan kita ini akan sukses mendaftar jadi Asleb… Lalu rintangan, halangan dan cobaan apa saja yg akan menghadangnya untuk jadi Super Asleb (pake super asleb segale, emangnye SuperHero???)
Nantikan di Super Asleb Season 2 (udah kayak sinetron aja…)
0 komentar:
Posting Komentar