Dampak buruk Sinetron bagi Anak-anak



Alkisah di sebuah Sekolah Dasar di Bekasi Utara ada keributan di
depan sebuah kelas.

“Cie.. cie.. angga..”

“ehem..ehem..”

“asyiikk nih..”

Saking banyaknya siulan hingga tidak terdengar jelas
komentar-komentar yang beterbangan. Seorang anak laki-laki hanya
tertunduk malu, wajahnya merah padam, ternyata dia Si Angga itu di
“tembak” oleh kakak kelasnya yang tentu saja cewek. Memang benar si
angga yang duduk di kelas V B ini wajahnya tampan, hingga tidak
mengherankan membangkitkan hormon-hormon para wanita yang baru saja mendapatkan kunjungan rutin
tamu setiap bulan, menstruasi!

Tapi si Angga hanya terdiam, terpaku, wajahnya memerah bibirnya pias, dan ada setitik air bening di sudut matanya. Di dekat sumber hiruk-pikuk itu ada seorang anak lelaki yang
memperhatikan kejadian tersebut, dia merupakan teman sekelas si angga.
dalam benak si anak lelaki ini, “Ahh enak bener jadi angga, dikagumi para
cewe, bahkan ada yg berani nembak…” pikiran demi pikiran bersusulan
di benak anak lelaki ini “Ahh kalo gw jadi si angga gw iyain aja tuh,
lagian ceweknya lumayan cantik kog, imut lagi..” begitulah pikiran si
anak lelaki ini yg ternyataa lebih “dewasa” dari Si Angga.
Dalam Perjalanan Pulang, si anak lelaki ini berjalan santai
sambil membayangkan kejadian di sekolah tadi. Pikirannya melayang
kemana-mana, tetapi sepertinya kakinya sudah hapal jalan pulang
sendiri. Lagi asyik-asyik bermenung tiba-tiba ada yangg memanggil dia
dari arah belakang… “Yogii.. yogi..” si anak lelaki yang ternyata bernama yogi
itu pun menoleh. merasa tidak mengenal perempuan muda seumuran dia yang
memanggilnya, si yogi pun melengos lagi dan melanjutkan perjalanan.
dan lagi si anak cewek itu memanggilnya “Yogiii…”

si Yogi pun menoleh lagi secara otomatis, “siapa sih kok manggil-manggil, emang gw kenal
ya?” begitulah yg ada di dalam pikiran si yogi ini. lalu si yogi ini
memutuskan untuk bersikap cuek, cool karena toh dia memang enggak
kenal.
dan untuk ketiga kali si anak cewek itu memanggil. dan si
yogi ini mulai ragu, ”beneran nama gw yg dipanggil kan. tapi kog gw
gak kenal ya.” Teringat kejadian di sekolah tadi “Hoo.. mungkin dia
itu secret admirer gw & mau kenalan.. hmm gimana ya..?”
dengan ragu-ragu si yogi berputar arah dan berjalan ke arah anak
perempuan itu. berbagai macam pikiran berkejaran di benaknya. terus si
yogi berjalan dengan gaya sok dikeren-kerenkan. ketika jarak tinggal
satu meter, si yogi hendak menyapa si anak cewek. “Hei.. kamu manggil
aku ya?” belum sempat ucapan itu keluar dari mulutnya, si anak cewek
tiba-tiba memanggil lagi, “Yogii…” tetapi matanya lurus kedepan
menuju ke seseorang yg berada dibelakang si Yogi Anak SD yg kegeeran
ini.. DEG-DEG berdeguplah jantung si yogi karena malu, dan sadar kalau
yang dipanggil bukan dia, tangan yg sudah separo diangkat, diteruskan
diangkat ke kepala sambil pura-pura menggaruk kepala yang tidak gatal. dan
untuk menghindari dari rasa malu yg lebih lagi, maka di pertigaan
terdekat buru-buru si yogi berbelok, sambil berakting mengingat-ingat, pura-pura lupa jalan.
Dan ketika berbelok itu si Yogi Anak SD yg kegeeran sempat
menoleh demi melihat anak cewek itu terkikik geli sambil satu
tangannya mengelus rambut bocah lelaki berumur 5 tahun.


posted under , |

0 komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
such an amazing experience, if only by reading an article on the internet can change the way you live, inspire or at least help provide the information desired. for that reason The Inspiring Blog created

Followers


Recent Comments